Metode pembagian Rugi-Laba yang
dipakai antara lain:
1.
Laba – Rugi dibagi sama
2.
Laba – Rugi dibagi berdasarkan
perbandingan tertentu yang telah disepakati
3.
Laba – Rugi dibagi sesuai dengan
perbandingan modal awal
4.
Laba – Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan
modal akhir
5.
Laba – Rugi dibagi sesuai engan
perbandingan modadl rata-rata
6.
Laba – rugi dibagi sama setelah
dikurangi gaji dan bonus
7.
Laba – rugi dibagi sama setelah
dikurangi bunga modal rata-rata
8.
Dll sesuai dengan yang telah ditetapkan
dalam oerjanjian pada saat pendirian Firma.
1. Laba – Rugi dibagi sama
Contoh : suatu Firma memperoleh laba sebesar Rp
60.000.000,00 dan laba ini akan dibagi kan sama rata kepada Tn.A, Tn.B, Tn.C
sehingga masing-masing akan menerima hak atas laba Firma sebesar Rp.20.000.000
per orang
Rp 60.000.000,00 3 =
Rp 20.000.000,00
Apabila Laba- Rugi firma dibagi sama, maka berarti setiap
anggota memperolah hak atas laba atau rugi tsb sama besar. Metoe ini cocok
dipakai apabila kontribusi masing-masing anggota dalam mengahasilkan laba
adalah sama. Kebaikan metode ini adalah mudah dan sederhana. Kelemahannya
adalah kurang mendorong masing-masing sekutu dalam meningkatkan laba Firma.
2. Laba – Rugi dibagi berdasarkan
perbandingan tertentu yang telah disepakati
Dalam
hal pembagian laba –rugi firma dibagi berdasarkan perbandingan tertentu yang
telah disepakati oleh masing-masing anggota, maka perbandingan tsb harus
tercantum dalam akte pendirian Firma. Perbandingan tsb harus jelas, baik berupa
angka perbandingan, maupun persentase perbandingan (misalnya 1: 2: 3 ). Dengan
adanya pembagian Laba Firma sesuai dengan perbandingan presentase maka rekening
modal masing-masing anggota kan nertambah sebesar hak atas labanyaa
masing-masing. Kebaikan metode ini adalah mudah dan sederhana. Kelemahannya
adalah kurang mendorong masing-masing sekutu dalam meningkatkan laba Firma.
Contoh : suatu Firma memperoleh laba sebesar Rp.60.000.000,
dan laba ini akan dibagikan kepada Tn A, Tn B, Tn C sesuai dengan keputusan
yang telah disepakati yaitu misalnya : 3 : 1 : 2
Maka
perhitungan laba Firma tersebut sebagai berikut :
Hak
laba untuk Tn. A sebesar Rp. 30.000.000
Hak
laba untuk Tn. B sebesar Rp. 10.000.000
Hak
laba untuk Tn. C sebesar Rp. 20.000.000
3. Laba – Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan
modal awal
Apabila laba – Rugi Firma dibagi sesuai dengan perbandingan
modal awal masing-masing anggota, maka yang dijadikan pedoman pembagian adalah
jumlah modal awal masing-masing anggota yang Nampak pada Neraca Awal Firma.
Jika Firma tsb sudah berjalan beberapa tahun, maka yang dimaksud dengan modal
awal adalah saldo maing-masing anggota pada awal tahun.
Contoh : suatu Firma memperoleh laba sebesar Rp. 60.000.000.
modal awal masing-masing anggota Firma beserta perhitungan hak atas laba berdasarkan
rasio modal awal adalah sbb:
Nama
Saldo Rasio Hak Atas Laba
Anggota
Modal Awal Pembagian Laba
|
Tn.A
Rp 20.000.000
Tn.B
Rp 10.000.000
Tn.C
Rp 15.000.000
Total
= Rp. 45.000.000
Jadi
perhitungan untuk pembagaian laba kepada setiap sekutu adalah sebagai berukut :
Tn. A = 20 / 45 x 60.000.000 = 26.666.664
Tn. B = 10 / 45 x 60.000.000 = 13.333.332
Tn. C = 15 ./ 45 x 60.000.000 = 19.999.998
Dalam
pembagian laba rugi menggunkana metode ini tidak hanya menggunkan modal awal
tetapi ada empat macam modal yang akan di pakai yaitu sebagai berikut :
a.
Modal
mula-mula
Modal mula-mula adalah modal
masing-masimg anggota pada saat Firma berdiri. Besarnya modal mula-mula tidak
akan mengalami perubahan. Dengan demikian apabila rasio modal yang dipakai
sebagai dasar pembagian laba adalah rasio modal mula-mula maka akan sama dengan
metode kedua. Yaitu laba dengan rasio tertentu. Kebaikan dan kelemahannya juga
sama dengan metode yang kedua.
b.
Modal
awal periode
Modal awal periode adalah saldo
modal pada awal periode yang bersangkutan. Pada umumnya saldo modal
masing-masing anggota setiap periodenya mengalami perubahan karena berbagi
macam alasan, diantaranya:
- Setoran
modal
- Penarikan
(pengambilan) modal
- Pemindahan
saldo rekening prive
- Bagian
laba
- Pembebenan
bagian rugi
Dengan demikian rasio modal awal
periode ini setiap periodenya sering mengalami perubahan. Metode ini tidak
memiliki kebaikan yang menonjol. Sedangkan kelemahannya adalah mendorong
anggota untuk menyetor modal pada akhir periode dan menariknya kembali pada
awal periode berikutnya,dengan demikian bagian laba yang diterima bertambah.
c.
Modal
akhir periode
Yang dimaksud dengan modal akhir
periode adalah saldo rekening “Modal” pada akhir periode sebelum pemindahan
saldo rekening “prive” dan pembagian laba atu rugi. Pada umumnya saldo modal
akhir ini mengalami perubahan. Dengan demikian rasionya juga akan mengalami
perubahan. Modal akhir periode ini kan menjadi moda awal pada periode
berikutnya.
d.
Modal
rata-rata
Yang dimaksud dengan modal rata-rata
adalah modal rata-rata masing-masing anggota selama satu periode. Dalam
menghitung besarnya modal rata-rata ini ada 2 faktor yang harus diperhitungkan,
yaitu:
a. Saldo awal
b. Jangka waktu
Apabila selama satu periode tidak terjadi transaksi yang
mempengaruhi modal maka saldo modal akan selalu konstan. Saldo modal tsb sama
dengan modal rata-rata. Apabila selama satu periode terjadi perubahan modal
kedua factor tsb harus diperhitungkan sehingga besarnya modal rata-rata dapat
dihitung.
4.
Laba-Rugi dibagi sesuia dengan
perbandingan modal akhir
Apabila
modal akhir dipakai sebagi dasar pembagian Laba-rugi Firma,maka diperhitungkan
Mutasi modal masing-masing anggota sampai pada saat pembagian laba dilakukan..
5.
Laba-Rugi dibagi sama setelah dikurangi gaji dan bonus
Apabila
Laba-Rugi Firma dibagi ssetelah dikurangi gaji dan bonus, maka yang menjadi hak
penting disini adalah jumlah gaji dan bonus kepada para anggota. Dalam hal ini
terlebih dahulu ditetapkan basarnya gaji (misalnya gaji bulanan)kepada para
anggota dan juga diperhitungkan adnya bonus kepada para anggota. Setelah gaji
dan bonus ditetapkan jumlahnya, jumlah gaji dan bonus tsb mengurangi Laba-Rugi
Firma dan sisanya tsb barulah dibagikan kepada para anggota sesuia dengan
keputusan yang telah disepakati.
Dengan menggunakan conyoh pertama dimuka,apabila diketahui
bahwa gaji dan bonus untuk masing-masing anggpta sbb:
Nama
anggota Gaji Bulanan Bonus
Tn.
A 400.000 4.800.000
Tn.
B 350.000 1.800.000
Tn.
C 500.000 3.650.000
Berdasarkan
data gaji dan bonus diatas dapat dibuat perhitungan sbb :
Gaji
pemilik selama 11 bulan yaitu Tn. A Rp.4.400.000, Tn. B Rp.3.850.000, Tn. C Rp.
5.500.000 sehingga total gaji sebesar Rp. 13.750.000
Bonus
Rp.4.800.000, Rp.1.800.000, Rp. 3.650.000 total bonus sebesar Rp. 10.250.000
Jumlah
gaji dan bonus setiap anggota yaitu sbb, Tn A. Rp.9.200.000, Tn. B Rp. 5.650.000,
Tn. C Rp. 9.150.000. Jadi total gaji dan
bonus semua anggota sebesar Rp. 24.000.000
Dengan
demikian sisa laba yang akan dibagikan kepada anggota adalah sebesar Rp. 60.000.000-Rp.
24.000.000 = Rp. 36.000.000. sisa laba sebesar Rp 36.000.000
tersebut dibagi sama rata kepada anggota masing-masing Rp 12.000.000
Akibat
dari perhitungan diatas, maka Laba sebesar Rp 60.000.000 akan dibagikan kepada
para anggota sbb:
Tn.A
= Rp 9.200.000 + Rp 12.000.000 = Rp 21.200.000
Tn.B
= Rp 5.650.000 + Rp 12.000.000 = Rp 17.650.000
Tn.C
= Rp 9.150.000 + Rp 12.000.000 = Rp 21.150.000
Jumlah
= Rp 60.000.000
6. Laba-Rugi dibagi sama setelah
dikurangi Bunga Modal Rata-rata
Dalam metode ini, terlebih dahulu harus ditentukan besarnya
bunga modal rata-rata untuk masing-msaing anggota. Setelah jumlah bunga modal
rata-rata didapat barulah laba yang dipeloreh Firma dikuarangi dengan jumlah
bunga modal rata-rata tersebut dan sisa Laba kemudian dibagikan kepada para
anggota sesuai dengan ketentuan.
7.
Laba – Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan Modal Rata-rata
Apabila
modal rata-rata yang digumnakan sebagai dasar pembagian laba rugi firma, maka
langkah yang ditempuh adalah menghitung modal rata-rata dengan berpegang pada
mutasi modal yang dapat dillihat dalam buku besar modal masing-masing anggota.
Dengan menggunakan contoh pertama diatas,maka perhitungan modal rata-rata akan
tampak sbb:
Modal
Tn. A
Tanggal
modal/bulan jumlah modal
1
Feb – 3 Mei (3 bulan) 20.000.000 60.000.000
3
Mei – 5 Nop (6 bulan) 15.000.000 90.000.000
5
Nop – 31 Des (2 bulan) 21.000.000 42.000.000
Total
selama 11 bulan 192.000.000
Modal
rata-rata Tn. A = 192.000.000 : 11 bulan = 17.454.540
Tidak ada komentar:
Posting Komentar