Selasa, 04 Oktober 2011

LANGKAH – LANGKAH AUDIT
Audit Pendahuluan
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain :
1.      Pemahaman Auditor terhadap obyek audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangkja mencapai tujuannya. Setiap objek audit memiliki wewenang dan yanggungjawab yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan system pendelegasian wewenang yang diselenggarakan pada perushaan tersebut. Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis dengan meminta tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut :
1.      Informasi yang mendukung tujuan audit.
2.      Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit.
3.      Informasi yang mengarah pada tujuan audit.

2.      Penetuan Tujuan Audit
Auditor harus menentukan tujuan audit untuk semua audit manajemen yang dilakukan, dalam rangka menyajikan kerangka kerja audit. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen termasuk di antaranya :
1.      Terjadinya pemborosan dan ketidakefesien penggunaan sumber daya perusahaan.
2.      Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.
3.      Adanya alternative yang lebih baik dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Terjadinya penyimpangan dalam penggunaan sumber daya.
5.      Adanya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan.
6.      System informasi dan pelaporan yang kurang baik.

3.      Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas(area) dari tujuan audit. Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas :
1.      Bidang keuangan
2.      Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
3.      Ekonomisasi
4.      Efisiensi
5.      Efektivitas
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada tiga elemen penting dalam setiap tujuan audit yaitu :
1.      Criteria
2.      Penyebab
3.      Akibat

4.      Penelaahan Terhadap Peraturan dan Kebijakan yang berkaitan dengan Objek audit
Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program aktivitas yang diselenggrakan pada objek audit.
Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit
Criteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktiviasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi criteria yang akan digunakan dalam audit antara lain :
1.      Tujuan dari kegiatan yang diaudit
2.      Pendekatan audit
3.      Aktivitas tujuan audit

5.      Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
kesimpulah hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut:
1.      daftar bidang/ kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit pada tahap audit selanjutnya
2.      alasan mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
3.      temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan denga biang/kegiatan yang termasuk dalam bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
4.      rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada
5.      tindakan-tindakan perbaikan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkanrekomendasi sementara yang diberikanauditor sebelumnya
6.      bukti-bukti yang telah diperoleh apda audit selanjutnya berkaitan dengan tujua  audit sementara yang telah ditetapkan




REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN

suatu sistem mengendalian manajemen harus dapat menjamin bahwa perusahaan telah melaksanakan strateginya secara efektifvdan efisien. karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencangkup hal-hal sebgai berikut:
1.    Pernyataan Tujuan
Tujuan suatu perusahaan harus dinyatakan denganjelas dan disosialisasikan kebarbagai tingkatan manajemen untuk dipahami. tujuan dapat menunjukkan untuk apa perusahaan didirikan dan apa uang ingin dicapai. oleh sebab itu memahami tujuan perusahaan berarti memahami pula mengapa suatu program/aktivitas dilaksanakan dan bagaimana seharusnya programtersebut dilaksanakan untuk mencapai tujuannya.
2.    Rencana Perusahaan
rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, harus disusun untuk mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang biasanya juga diikuti dengan penentuan strategi untuk mengimplementasikannya.
rencana biasanya disusun berdasarkan pencapaian terabaik perusahaan pada waktu sebelumnya untuk menentukan pencapaian terbaik berikutnya.
3.    Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang Memadai
untuk menilai ketersediaan SDM dan keefektivitasnya dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan auditor harus memerhatikan hal-hal berikut:
1.      apakah rekrutmen karyawan yang dilakukan telah melalui suatu pencapaian SDM?
2.      apakah seleksi karyawan yang dilakukan telah sesuai dengan pedoman penerimaan karyawan yang ditetapkan oleh perusahaan?
3.      apakah karyawan yang diterima telah sesuai denganklasifikasi bidang kerjam (jabatan) yang akan diisi dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada diperusahaan?
4.      apakah spesifikasi dan deskripsi tersedia untuk masing-masing jabatan yang ada dalam perusahaan?
5.      apakah keputusan penempatan karyawan telah melalui orientasi yang memadai dans esuai dengan kecenderungan berprestasi karyawan tersebut?
6.      apakah setia pekerjaan telah dilengkapi dengan uraian kerja yang memadai?
7.      apakah program peningkatan (keterampilan dan keahlian) karyawan telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien?
8.      apakah penilaian prestasi, pemberian sanksi atau penghargaan kepada karyawan telah dlakukan secara adil, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut?

4.    Kebijakan dan Praktik yang Sehat
Beberapa kebijakan dibuat untuk mendukung kelangsungan praktik yang sehat didalam perusahaan. dalam menguji kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan, auditor harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      apakah kebijakan dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tertulis dan sistematis serta dikomunikasikan kepada seluruh tingkatan  manajemen dan karyawansecara sistematis dan tepat waktu
2.      apakah kebijakan yang dibuat telah sesuai dengan peraturandan perundang-undangan yang berlakudan dilakukan peninjauan serta revisi secara berkala
3.      apakah kebijakan yang dibuat telah mengakomodasi kepentingan berbagai pihak dalam perusahaan dan secara tegas mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak
4.      apakah kebijakan telah ibuat untuk melaksanakan kegiatan/aktivitas secara hemat efisien dan efektif
5.      apakah ada kebijakan khusus bagi setiap pengendalian manajemen lain yang relevan dengan pelaksanaan setiap kegiatan termasuk sanksi-sanksi terhadap pelanggaran kebijakan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.
5.    Sistem Review yang Efektif
Sistem review menyangkut bagaimana pihak-pihak yang berwenang melakukan review terhadap berbagai aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Elemen review yang lain yang harus ada dalam sistem pengendalian manajemen yang baik adalah adanya fungsi pelaporan internal dan fungsi audit internal.efektifitas sistem pelaporan internal perusahaan dapat dinilai dari hal-hal sebagai berikut:
1.      apakah sistem pelaporan yang dimiliki dapat memberikan informasi mutakhir yang dibutuhkan oleh pejabat-pejabat yang bertanggung jawab, untuk kepentingan tindakan manajemen (perencanaan, pengendalian, dan evaluasi)?
2.      apakah ada keharusan dari setiap pelaksanaan untuk melaporkan secara tertulis setiap hasil kerja/aktivitas yang dilakukan?
3.      apakah laporan disusun berdasarkan data dan informasi yang benar dan tepat waktu?



AUDIT LANJUTAN
audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan mengujian  pengendalian manajemen. pada tahap ini auditor harus mampu mengungkapkan lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang berkaitan dengan tujuan audit, sehingga pada akhirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit dan membuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit. langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi:
1.      mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan
2.      memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten
3.      membuat ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya kedalam kelompok kriteria, penyebab, dan akibat
4.      menyimpul kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material. kesmpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit.


Pelaporan
bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. ada dua cara penyjian laporan audit manajemen, yaitu (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan terhadap audit, (b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit.


Tindak Lanjut
implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan/kekuranga yang masih terjadi. auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisior atas rencana, pelaksanaan, dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar