Selasa, 31 Mei 2011

uji coba manajemen srategi kasus peluang dan ancaman Telkomsel


Peluang Dan Ancaman Eksternal Pada PT. Telkomsel
Peluang Eksternal
1.      Tingkat pendapatan penduduk

2.      Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, inovasi dan strategi investasi didasari oleh pandangan jangka panjang untuk menempatkan posisi Telkom di industri yang senantiasa berubah dengan cepat serta memastikan bahwa Telkom selalu menjadi pemimpin pasar.

3.      Undang-undang No. 11/2008 terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik, memungkinkan Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan transaksi elektronik, termasuk e-payment.

4.      Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom. Telkom memiliki perkembangan teknologi internet yang sangat pesat di Indonesia.

5.      Tingginya tarif pesaing sms dan telpon
6.      Jaringan operator pesaing yang kualitasnya rendah
7.      Kepentingan masyarakat akan kebutuhan komunikasi
8.      Kebutuhan masyarakat akan internet via jaringan komunikasi
9.      Kemajuan teknologi meningkatkan kualitas layanan
10.  Wilayah pemasaran yang belum banyak dijangkau oleh operator saingan seperti untuk daerah terpencil

Ancaman eksternal
1.      Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bisnis telepon tidak bergerak kabel.

2.      Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Semakin kompetitifnya pasar telekomunikasi Indonesia sebagai akibat dari reformasi peraturan pemerintah. Telkom memperkirakan persaingan ini akan terus berlanjut dan semakin ketat. Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga, rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas layanan kepada pelanggan.


3.      Reformasi menghasilkan regulasi baru yang berlaku mulai bulan September 2000, yang dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan dengan penghapusan monopoli, meningkatkan transparansi dan memberi gambaran mendatang yang jelas tentang kerangka regulasi, menciptakan peluang bagi aliansi strategis dengan mitra asing dan memfasilitasi masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi.

4.      Pembukaan akses jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan telepon tidak bergerak nirkabel untuk operator lain sebelum tenggat waktu itu apabila Indosat atau operator berlisensi lainnya mencapai ambang batas jumlah pelanggan tertentu.
  1. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.

6.      Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Indonesia telah merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat, negara-negara pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun. Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti tanpa gaji.


7.      Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya.
8.      Adanya teknologi telpon seluler telah menggerus pendapatan Telkom dalam produk telpon tetap di rumah (fixed phone). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka pendapatan mereka dari telpon rumah bisa hilang atau lenyap sama sekali dan ini sangat membahayakan bisnis mereka, sebab sebagian besar pendapatan mereka disumbang oleh telpon rumah. Selain itu, adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir seperti WIMAX tentu akan mengancam kelangsungan bisnis mereka jika mereka tidak adaptif terhadap kemajuan teknologi itu.

9.      Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.

10.  Pengrusakan terhadap fasilitas atau tower oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab


BIBLIOGRAFI
Analisis SWOT. http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT.
Developing a strategy: SWOT analysis. http://www.oup.com/uk/orc/bin/9780199296378/01student/additional/page_16.htm.
Ikhtisar keuangan-operasi. http://www.telkom.co.id/







Matrik Universitas Atma Jaya
Faktor-Faktor Eksternal Utama
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
Peluang Eksternal
1.      Meningkatnya populasi penduduk, dan imigrasi pada tingkat SMA

0,18
4
0,72
2.      Banyaknya alumni Atma Jaya yang di terima di perusahaan ternama
0,14
3
0,42
3.      Integrasi yang baik antara masyarakat dan mahasiswa sekitar kampus
0,10
2
0,20
4.      Banyaknya lulusan S1 yang ingin melanjutkan S2
0,03
1
0,03
5.      Tersedianya rumah kos di sekitar kampus
0,12
3
0,36
Ancaman Eksternal
1.      Banyaknya fasilitas teknologi yang disediakan oleh pesaing
0,09
3
0,27
2.      Letak kampus Atma Jaya yang tidak strategis dilihat dari akses kendaraan umum
0,16
4
0,64
3.      Tersedianya kuliah Pascasarjana di kampus pesaing
0,10
2
0,20
4.      Tersedianya gedung besar untuk melaksanakan wisuda dari pesaing
0,05
3
0,15
5.      Fasilitas labolatorium sangat mendukung dari kampus pesaing
0,03
1
0,03
Total
1,00

3,02

Keterangan:
4= sangat kuat
3= kuat
2= lemah
1= sangat lemah


Matriks Profil Untuk Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen Indonesia Paulus,Dan Universitas Hasanuddin
Faktor-faktor keberhasilan
                      UAJM
UKIP
UNHAS
Bobot
Peringkat
Skor bobot
peringkat
Skor bobot
peringkat
Skor bobot
1.       Biaya kuliah
0,16
2
0,32
3
0,48
4
0,84
2.       Kualitas fakultas
0,11
3
0,33
2
0,22
3
0,33
3.       Reputasi akademis
0,13
3
0,39
2
0,26
4
0,52
4.       Rata-rata ukuran kelas
0,09
2
0,18
2
0,18
3
0,27
5.       Tata ruang kampus
0,09
3
0,27
2
0,18
3
0,27
6.       Program olahraga
0,06
1
0.06
1
0,06
3
0,18
7.       Kualitas mahasiswa
0,10
3
0,30
2
0,20
4
0,40
8.       Program pascasarjana
0,05
1
0,05
2
0,1
3
0,15
9.       Lokasi kampus
0,14
2
0,28
3
0,42
4
0,56
10.   Budaya kampus
0,07
4
0,28
3
0,21
2
0,14
Total
1,00

2,46

2,31

3,66

Keterangan :
4= sangat kuat
3= kuat
2= lemah
1= sangat lemah

Kesimpulan:
Dari matrik diatas dapat di simpulkan bahwa universitas hasanuddin kuat untuk mendapatkan mahasiswa dengan skor bobot 3,66 di bandingkan dengan universitas atma jaya yang memiliki skor bobot 2,46 sedangkan universitas Kristen Indonesia paulus yang hanya memiliki skor bobot 2,31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar