AUDIT
PRODUKSI DAN OPERASI
Pengertian
audit produksi dan operasi
Audit produksi dan operasi melakukan
penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi
untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis,efektif,
dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi
tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini
juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu
dilakukannya audit ini, antara lain :
·
Proses
produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
·
Kekurangan/kelemahan
yang terjadi harus ditemukan sehuingga segera dapat diperbaiki.
·
Kosisten
berjalannya proses harus diungkapkan.
·
Pendekatan
proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
·
Berjalannya
tindakan kjorektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak
yang terkait.
Prinsip
– Prinsip Umum
Beberapa prinsip umum yang memberikan
panduan terhadap pelaksanaan audit ini, dapat dijadikan pedoman oleh auditor
dalam menjalankan tugas profesionalnya yaitu :
Ø
Tujuan
utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi yang
berjalan saat ini sudah sesuai dengan criteria (peraturan, kebijakan, tujuan,
rencana, standar) yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk produk
yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta
mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan perbaikan.
Ø
Auditor
harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang
cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam
menerapkan criteria yang telah ditetapkan.
Ø
Auditor
harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi
dan operasi dengan kebutuhan criteria (standar) yang telah ditetapkan dan
membuat rekomendasi untuk penungkatan.
Tujuan
Audit
Tujuan yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui :
Ø
Apakah
produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar)
Ø
Apakah
strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan
antara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya
serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
Ø
Apakah
strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, antara lingkungan eksternal serta peluang yang
dimiliki perusahaan.
Ø
Apakah
proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
Ø
Apakah
penempatan fasilitas produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses
secara ekonomis. Efektif dan efisien.
Ø
Apakah
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang
sesuai dengan kuantitas, kualitas dan waktu yang telah ditetapkan.
Ø
Apakah
setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Manfaat
Audit
Audit fungsi produksi dan operasi
dapat membantu manajemen dalam menilai bagaimana fungsi ini berjalan dalam
mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Secara rinci audit
ini memberikan manfaat sebagai berikut :
Ø
Dapat
memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi
yang telah ditetapkan.
Ø
Dapat
memebrikan Informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi
yang telah dilakukan perusahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
Ø
Dapat
menetukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksi
dan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Ø
Dapat
menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan
perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian
tujuan.
Tahap
– Tahap Audit
Tahap audit produksi dan operasi
meliputi :
Ø
Audit
pendahuluan.
Audit pendahuluan diawali dengan
perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi auditee. Pertemuan ini juga bertujuan untuk mengkonfirmasi scope audit, mendiskusikan rencana audit
dan penggalian Informasi umum tentang organisasi auditee, objek yang akan diaudit, mengenal lebih lanjut kondisi
perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada proses produksi dan operasi.
Ø
Review
dan pengujian terhadap pengendalian manajemen.
Pada tahap ini auditor melakukan
review dan pengujian terhadap beberapa perubahan yang terjadi pada struktur
perusahaan, system manajemen kualitas, fasilitas yang digunakan dan/atau
personalia kunci dalam perusahaan, sejak hasil audit terakhir. Disamping itu
juga, pada tahap ini auditor juga mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
penyimpangan dan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi yanmg mengakibatkan
terhambatnya pencapain tujuan produksi dan operasi. Review terhadap hasil auditor terdahulu juga
dilakukan untuk menetukan berbagai tindakan korektif yang harus diambil.
Ø
Audit
lanjutan (terinci).
Pada tahap ini auditor melakukan audit
yang lebih dalam dan pengembangan temuan tehadap fasilitas, prosedur,
catatan-catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan operasi. Untuk
menmdapatkan Informasi yang lengkap, relevan dan dapat dipercaya, auditor
menggunakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada berbagai pihak yang
berwenang dan berkompetenberkaitan dengan masalah yang diaudit.
Ø
Pelaporan.
Laporan audit disajikan dengan format
sebagai berikutn :
·
Informasi
latar belakang.
·
Kesimpulan
audit dan ringkasan temuan audit.
·
Rumusan
rekomendasi.
·
Runag
lingkup audit.
Ø
Tindak
lanjut.
Rekomendasi yang disajikan auditor
dalam laporannya merupakan altrnatif perbaikan yang ditawarkan untuk
meningkatkan berbagai kelemahan (kekurangan) yang masih terjadi pada
perusahaan. Tindak lanjut (perbaikan) yang dilakukan merupakan bentuk komitmen
manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya.
Ruang
Lingkup Audit
Ruang lingkup audit produksi dan
operasi meliputi keseluruhan dari program/aktivitas yang dikelola pada fungsi
ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung
pencapaian tujuan perusahaan. Secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi
dan operasi meliputi :
Ø
Rencana
produksi dan operasi.
Rencana produksi dan operasi
mengakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari
rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana ini
menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersyaratkan, aktivitas
pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan,
ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil investasi yang
dipersyaratkan investor.
Kondisis internal mencerminkan
kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada perusahaan, yang akan mempengaruhi
strategi dalam mengelola peluang-peluang dan pencapaian tujuan perusahaan.
Rencana induk ini harus mencerminkan optimalisasi penggunaan sumber daya
perusahaan dan mencegah semaksimal mungkin terjadinya kapasitas menganggur.
Oleh karena itu, penyusunan rencana induk harus didasarkan pada ketersediaan
kapasitas rencana penggunaanya, peluang dan ancaman yang dihadapi dan
usaha-usaha untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Suatu rencana induk memuat tentang :
·
Jadwal
induk produksi.
·
Penilaian
atas penggunaan kapaistas produksi.
·
Tingkat
persediaan.
·
Perencanaan
keseimbangan lintas produksi.
Ø
Produktivitas
dan peningkatan dan nilai tambah.
Transformasi yang mengubah input menjadi
output selalu diikuti dengan peningkatan nilai tambah. Nilai tambah meliputi
seluruh usaha dalam meningkatkan manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan
maupun pelanggan. Penerapan teknologi mutakhir, metode produktif inovatif daapt
meningkatkan efesiensi proses. Lean
production, suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh produsen
yang menggunakan focus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara
signifikan memberi keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Metode
produksi ini menekankan kesempurnaan proses yang berjalan dengan mengeliminasi
celah-celah kesalahan yang masih terbuka. Untuk menunjnag kesuksesannya, metode
ini mensyaratkan adanya proses belajar, kreativitas, kerja kelompok yang
berkelanjutan dan komitmen bersama untuk melakukan perbaikan terus menerus serta
manfaat penuh kemampuan semua pihak.
Keunggulan lean production, didukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang
secara maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan untuk
meningkatkan keunggunlan bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi :
·
Penghapusan
persediaan.
·
Tingkat
cacat.
·
Meminimalkan
kebutuhan tempat.
·
Kemitraan
dengan pemasok.
·
Tanggung
jawab pemasok.
·
Meminimalkan
aktivitas yang tidak menambah nilai.
·
Pengembangan
angkatan kerja.
·
Menciptakan
tantangan dalam kerja.
Ø
Pengendalian
produksi dan operasi.
Pengendalian produksi dan operasi
menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar
(criteria) operasi yang ditetapkan. Pengamatan ini bertujuan untuk memandu
proses agar tidak keluar dari standar operasi pencapaian tujuan perusahaan,
agar keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan permintaan total
dapat dipertahankan.
Tujuan utama dari pengendalian
produksi dan operasi meliputi tiga hal penting dalam keunggulan bersaing
perusahaan, meliputi :
·
Maksimumkan
tingkat pelayanan.
·
Minimumkan
investasi pada persediaan.
·
Efisiensi
produksi dan operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar