LAPORAN SEGMEN DAN EVALUASI KERJA
Analisis dan Pembandingan: Perhitungan Biaya Variabel dan Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke produk; biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja lansung, dan overhead variabel. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan biaya produk. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead tetap dari suatu variabel dipandang habis pada akhir periode itu dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode tersebut.
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur ke produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Berikut ini adalah klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut perhitungan biaya variabel dan absorpsi:
Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan Biaya Variabel
Biaya Produk
Bahan Baku Langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead variabel
Overhead tetap
Bahan baku langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel
Biaya Periode
Beban Penjualan
Beban Administrasi
Overhead Tetap
Beban penjualan
Beban Administrasi
Contoh Penilaian Persediaan
Fairchild Company memiliki data berikut yang berkaitan dengan penilaian persediaannya:
Unit persediaan awal
unit yang diproduksi
10.000
Unit yang dijual ($300 per unit)
8.000
Volume Normal
10.000
Biaya Variabel per unit:
Bahan baku langsung
$ 50
Tenaga kerja langsung
$ 100
Overhead Variabel*
$ 50
Penjualan dan administrasi variabel
$ 10
Biaya Tetap:
Overhead Tetap*
$ 250.000
Penjualan dan administrasi Tetap
$ 100.000
*Overhead yang diestimasi dan actual sama jumlahnya
Perhitungan biaya variabel hanya menginventarisasi biaya manufaktur variabel, sehingga biaya setiap unit produk Fairchild adalah $200. Perhitungan biaya absorpsi mencakup semua biaya manufaktur sehingga biaya setiap unit produk adalah $225. Berikut adalah perhitungannya:
Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan Biaya Absorpsi
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel
Overhead Tetap ($250.000/10.000)
Total Biaya Per Unit
$ 50
100
50
-
$200
$ 50
100
50
25
$225
Perbedaaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca, karena pada perhitungan biaya Variabel, biaya yang muncul di neraca pada persediaan akhir hanya memperhitungkan Biaya Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead Variabel. Sedangkan pada Perhitungan biaya absorpsi, biaya yang muncul pada persediaan akhir memperhitungkan Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Variabel, dan Overhead Tetap. Jadi, biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar dari pada menurut perhitungan biaya variabel.
Laporan Laba Rugi: Analisis dan Rekonsiliasi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan, maka metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode. Contoh berikut pada Fairchild company.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan
$ 2.400.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel
$ 1.600.000
Penjualan dan administrasi variabel
$ 80.000
$ 1.680.000
Margin kontribusi
$ 720.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap
$ 250.000
Penjualan dan administrasi tetap
$ 100.000
$ 350.000
Laba Bersih
$ 370.000
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan
$ 2.400.000
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan
$ 1.800.000
Margin Kotor
$ 600.000
Dikurangi: Beban Penjualan dan Administrasi
$ 180.000
Laba Bersih
$ 420.000
Laba perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi $50.000 dibandingkan laba perhitungan biaya variabel. Hal ini karena adanya sebagian dari overhead tetap periode tersebut yang masuk ke dalam persediaan apabila perhitungan biaya absorpsi digunakan. Penjualan, beban pemasaran, dan beban administrasi selalu sama.
Hubungan Antar Produksi, Penjualan dan Laba
No.
JIKA
MAKA
1
Produksi > Penjualan
Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel
2
Produksi <>
Laba Bersih Absorpsi <>
3
Produksi = Penjualan
Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel
Contoh perhitungan berdasarkan pada data operasi Belnip, Inc. pada tahun 2004, 2005, dan 2006.
Biaya Variabel Per Unit:
Bahan Baku Langsung
$4,00
Tenaga Kerja Langsung
$1,50
Overhead Variabel (Estimasi dan Aktual)
$0,50
Penjualan dan Administratif Variabel
$0,25
Harga Jual Per Unit
$10
Beban Penjualan dan Administrasi Tetap (per tahun)
$50.000
Overhead Tetap (estimasi dan Aktual) per tahun
$150.000
2004
2005
2006
Persediaan Awal
Produksi
Penjualan
Persediaan Akhir
--
150.000
150.000
--
--
150.000
100.000
50.000
50.000
150.000
200.000
--
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel:
2004
2005
2006
Penjualan
$ 1.500.000
$ 1.000.000
$ 2.000.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel1
$ (900.000)
$ (600.000)
$ (1.200.000)
Penjualan dan administrasi variabel2
$ (37.500)
$ (25.000)
$ (50.000)
Margin kontribusi
$ 562.500
$ 375.000
$ 750.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap
$ (150.000)
$ (150.000)
$ (150.000)
Penjualan dan administrasi tetap
$ (50.000)
$ (50.000)
$ (50.000)
Laba Bersih
$ 362.500
$ 175.000
$ 550.000
2004
2005
2006
¹
Persediaan awal
$ -
$ -
$ 300.000
Harga pokok produksi variabel
$ 900.000
$ 900.000
$ 900.000
Barang yang tersedia untuk dijual
$ 900.000
$ 900.000
$1.200.000
dikurangi: persediaan akhir
$ -
$ (300.000)
$ -
Harga pokok penjualan variabel
$ 900.000
$ 600.000
$1.200.000
²
Unit yang terjual
150.000
100.000
200.000
Cost per unit
$ 0,25
$ 0,25
$ 0,25
Penjualan dan Administrasi variabel
$ 37.500,00
$ 25.000,00
$ 50.000,00
Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi:
2004
2005
2006
Penjualan
$ 1.500.000
$1.000.000
$2.000.000
Dikurangi: harga pokok penjualan¹
$(1.050.000)
$(700.000)
$(1.400.000)
Margin kotor
$ 450.000
$ 300.000
$ 600.000
Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif
$ (87.500)
$ (75.000)
$(100.000)
Laba Bersih
$ 362.500
$ 225.000
$ 500.000
¹
Persediaan awal
$ -
$ -
$ 350.000
Harga pokok produksi
$ 1.050.000
$1.050.000
$1.050.000
barang yang tersedia untuk dijual
$ 1.050.000
$1.050.000
$1.400.000
Dikurangi: Persediaan akhir
$ -
$(350.000)
$ -
Harga Pokok penjualan
$ 1.050.000
$ 700.000
$1.400.000
Kunci untuk menjelaskan perbedaan laba tersebut adalah analisis arus overhead tetap. Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead tetap periode sebagai beban. Di lain pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap yang ada pada unit-unit yang terjual. Apabila jumlah produksi berbeda dari yang terjual, overhead tetap mengalir keluar atau kedalam persediaan. Apabila jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat, maka laba perhitungan menurut biaya absorpsi lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan adalah tepat sama dengan selisih diantara kedua laba. Selisih antara laba bersih menurut penghitungan biaya absorpsi dan penghitungan biaya variable; dapat dinyatakan sebagai :
Laba menurut penghitungan biaya absorpsi - laba menurut biaya variabel = tarif overhead tetap x (unit yang diproduksi – unit yang terjual)
Contoh rekonsiliasi perhitungan biaya variabel dan absorpsi adalah:
2004
2005
2006
Laba bersih
Perhitungan Biaya absorpsi
$362.500
$225.000
$500.000
Perhitungan biaya variabel
$362.500
$175.000
$550.000
Selisih
$0
$50.000
-$50.000
Penjelasan:
Unit yang diproduksi
150.000
150.000
150.000
Unit yang terjual
150.000
100.000
200.000
Perubahan dalam persediaan
0
50.000
-50.000
Tarif overhead tetap
x $1
x $1
x $1
Selisih yang dijelaskan*
$0
$50.000
-$50.000
Perlakuan Overhead Tetap Pada Perhitungan Biaya Absorpsi
Menurut penghitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan ke unit yang diproduksi. Hal ini menciptakan 2 masalah. Pertama, bagaimana kita mengkonversi overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap overhead pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit yang diproduksi? Kedua, apa yang dilakukan apabila overhead pabrik yang actual tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan?
Masalah pertama dapat diatasi dengan mudah, misalkan overhead pabrik ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi 1 unit. Tarif overhead pabrik tetap adalah $12/jam tenaga kerja langsung maka overhead tetap/unit adalah $3 (0,25 x 12 jam).
Solusi untuk masalah kedua kita harus menghitung overhead tetap yang ditetapkan dan membebankannya kepada unti yang diproduksi. Apabila kelebihan atau kekurangan overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan ditutup dalam harga pokok penjualan. Apabila jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah itu materil maka kelebihan atau keuntungan tersebut dialokasikan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN EVALUASI KINERJA MANAJER
Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini:
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu period eke periode berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap maka laba akan meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pedapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya, sementara factor-faktor lainnya, maka laba akan tidak berubah.
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan antara penjualan dengan laba. Contoh pada Myers., Inc. memiliki data operasi selama dua tahun adalah sebagai berikut:
2005
2006
Biaya manufaktur variabel per unit
Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual)
Unit yang terjual ($25 per unit)
Overhead tetap (estimasi dan actual)
$10
10.000
5.000
$100.000
$10
5.000
10.000
$100.000
Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per unit kedua tahun. Sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi $20 per unit tahun 2005(10 + [$100.000/10.000]) dan $30 per unit tahun 2006 (10 + [$100.000/5.000). Penjualan meningkat dari 5.000 menjadi 10.000 unit. Biaya tetap, biaya manufaktur variabel per unit, dan ahrga jual per unit sama untuk kedua periode. Laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel
2005
2006
Penjualan
$ 125.000
$ 250.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel¹
$ (50.000)
$ (100.000)
Margin kontribusi
$ 75.000
$ 150.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap
$ (100.000)
$ (100.000)
Laba (Rugi) Bersih
$ (25.000)
$ 50.000
Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
2004
2005
Penjualan
$ 125.000
$ 250.000
Dikurangi: harga pokok penjualan²
$ (100.000)
$ (250.000)
Laba Bersih
$ 25.000
$ -
¹
$10 x 5.000 (thun 2005) dan 10.000 (thun 2006)
²
Persediaan awal
$0
$100.000
Harga pokok produksi
$200.000
$150.000
Barang yang tersedia untuk dijual
$200.000
$250.000
Dikurangi: persediaan akhir
-$100.000
$0
Harga pokok penjualan
$100.000
$250.000
Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $25.000, meski penjualan meningkat. Hal ini berarti bahwa perhitungan biaya variabel yang mampu menunjukan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN
Pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut pelaporan segmen. Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan biaya variabel menghasilkan evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun berdasarkan penghitungan biaya apsorpsi.
Untuk mengevalusai bebagai aktivitas yang berbeda dalam suatu perusahaan, seorang manager membutuhkan lebih dari sekedar ikhtisar informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan. Segmentasi yang lebih baik diperlukan oleh para manajer untuk menjalankan tanggung jawab mereka dengan benar. Para manager perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat bebagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen , tingkat pendanaan dan seterusnya. Sebuah segmen adalah setiap entitas yang berorientasi laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen.
Pelaporan segmen : dasar perhitungan biaya absorsi
Contoh ELCOM, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perekam video di suatu pabrik tunggal dan menggunakan perhitungan biaya absorsi untuk pelaporan eksternal dan internal. Contoh laporan laba rugi segmen tahun 2005:
ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
STEREO
PEREKAM
TOTAL
VIDEO
Penjualan
$ 400.000
$ 290.000
$ 690.000
Dikurangi: harga pokok penjualan
$ (350.000)
$ (300.000)
$ (650.000)
Margin kotor
$ 50.000
$ (10.000)
$ 40.000
Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif
$ (30.000)
$ (20.000)
$ (50.000)
Laba (Rugi) Bersih
$ 20.000
$ (30.000)
$ (10.000)
ELCOM memutuskan untuk menghentikan produksi perekam video, dengan alas an untuk meningkatkan laba sebesar $30.000. sehingga laporan laba rugi tahun berikutnya menjadi:
ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI, 2006
Penjualan
$ 400.000
Dikurangi: harga pokok penjualan
$ (430.000)
Margin kotor
$ (30.000)
Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif
$ (35.000)
Laba (Rugi) Bersih
$ (65.000)
Seperti yang diperlihatkan dalam laporan laba rugi tahun 2006, ternyata hasilnya berbeda dari yang diharapkan, laba turun sebesar $55.000 hal ini karena banyak biaya tetap yang dialokasikan untuk perekam video tidak terhapus ketika lini produk tersebut dihentikan. Biaya ini meliputi penyusutan pabrik pajak, asuransi, gaji manager pabrik, dan sebagainya.
Pelaporan segmen: dasar perhitungan biaya variabel
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variabel memilki satu keistimewaan disamping laporan laba rugi perhitungan biaya variabel yang telah disajikan sebelumnya. Beban dipecahkan menjadi 2 kategori :
1. Beban tetap langsung
Beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini kadang kala disebut sebagai “beban tetap yang dapat dihindari” karena beban ini akan hilang apabila segmen ditutup yang disebabkan oleh eksisntensi segmen itu sendiri.
2. Beban tetap umum
Beban tetap umum disebabkan oleh 2 atau lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus. Contoh penyusutan pabrik.
ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
DASAR PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
STEREO
PEREKAM
TOTAL
VIDEO
Penjualan
$ 400.000
$ 290.000
$ 690.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel
$ (300.000)
$ (200.000)
$ (500.000)
Penjualan dan administrasi variabel
$ (5.000)
$ (10.000)
$ (15.000)
Margin kontribusi
$ 95.000
$ 80.000
$ 175.000
Dikurangi beban tetap langsung:
overhead tetap langsung
$ (30.000)
$ (20.000)
$ (50.000)
Penjualan dan administrasi tetap langsung
$ (10.000)
$ (5.000)
$ (15.000)
Margin Segmen
$ 55.000
$ 55.000
$ 110.000
Dikurangi beban tetap umum:
Overhead tetap umum
$ (100.000)
penjualan dan administrasi umum
$ (20.000)
Laba (Rugi) bersih
$ (10.000)
Dari table diatas dapat dilihat bentuk laporan laba rugi segmen ini lebih berguna daripada format perhitungan biaya absorpsi, dimana stereo dan perekam video memiliki margin kontribusi positif yang sebesar $95000 untuk stereo dan $80000 untuk perekam video. Kedua produk ini menghasilkan penjualan melebihi biaya variabel yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap perusahaan. Akan tetapi sebagian dari biaya tetap perusahaan disebabkan oleh segmen itu sendiri. Jadi, ukuran rill kontribusi laba dari masing-masing segmen adalah jumlah yang tersisa setelah biaya tetap langsung ditutupi.
Kontribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk penutupan biaya tetap umum perusahaan disebut margin segmen. Laba segmen yang negatif mengurangi total laba perusahaan, yang menimbulkan pertanyaan untuk menghapus segmen tersebut. Dengan mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki suatu segmen terhadap penjualan segmen lainnya, margin segmen dapat mengukur perubahan laba perusahaan yang mungkin terjadi apabila segmen dieliminasi.
Lini perekam video menyumbang $55.000 untuk menutupi biaya tetap umum Elcom. Apabila lini ini dihapus, maka akan menurunkan laba sebesar $55.000. Keputusan yang benar adalah mempertahankan kedua lini produk. Keduanya menghasilkan kontribusi yang sama bagi profitabilitas perusahaan. Pemberhentian produksi salah satu produk benar-benar memperburuk perusahaan, kecuali penghentian tersebut digantikan oleh produk yang menawarkan margin segmen yang lebih tinggi. Karena kedua produk menghasilkan margin kontribusi yang besar, solusi lain untuk rugi bersih diperlukan.
PELAPORAN SEGMEN : Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memberikan manajemen penilaian yang lebih akurat terhadapa laba yang dihasilkan oleh lini produk yang berbeda dan yang terhadap keberadaan biaya yang tak bernilai tambah.
Misalkan, pada Elcom Overhead tetap umum mencakup biaya penanganan bahan baku dan pemeliharan.Overhead tetap langsung mencakup persiapan. Biaya tahunan masing-masing aktivitas sebagai berikut :
Penanganan bahan baku $20.000
Biaya pemeliharan 8.000
Persiapan 18.000
Sekarang terdapat sejumlah ide dalam menentukan kemana fokus perhatian harus diberikan. Penanganan bahan baku adalah aktivitas yang tak bernilai tambah. Aktivitas persiapan, meskipun bernilai tambah,dapat dilakukan dengan lebih efisien. Setiap pengurangan pada kedua aktivitas akan berpengaruh langsung kepada laba. Pengaturan kembali pabrik akan menghasilkan biaya penanganan bahan baku lebih rendah, atau suatu kesepakatan baru dengan pemasok dapat membuat bahan baku dikirim langsung ke lini produksi.
Demikian juga, perubahan konfigurasi proses perakitan mungkin menciptakan aktivitas persiapan yang kebih cepat dan lebih murah. Akhirnya, besarnya biaya pemeliharaan ($8.000) dapat mendorong dilakukannya pengkajian kembali terhadap cara pemeliharaan dilakukan. Pendekatan JIT pada manufaktur dapat menciptakan aktivitas pemeliharaan yang dilakukan oleh pekerja lini selama mesin berhenti berproduksi.
Pendekatan berdasarkan aktivitas memperlihatkan kompleksitas operasional manufaktur dan mengingatkan para manajer bahwa penurunan biaya listrik hanya bisa dicapai melalui penurunan pemakaian mesin (menjalankan mesin secara efisien). Sama halnya penurunan biaya persiapan hanya bisa dicapai melalui penyederhanan atau penghapusan aktivitas persiapaan. Pengurangan aktivitas mengurangi biaya aktual dan meningkatkan laba.
Profitabilitas Pelanggan
Meskipun pelangan penting bagi perolehan laba, sebagian diantaranya lebih menguntungan dari yang lain. Perusahaan yang menaksir profitabilitas sebagai kelompok pelanggan mampu secara akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba perusahaan. Langkah pertama dalam menentukan profitabilitas pelanggan adalah mengidentifikasi pelanggan. Langkah kedua adalah menentapkan pelanggan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dengan mengeliminasi pelanggan yang tidak memberi nlai tambah dan mempertahankan secara menambah pelanggan yang memberi nilai tambah.
Biasanya menarik pelanggan baru lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah ada. Menarik pelanggan baru memerlukan iklan,telepon penjualan,penyusunan porposal dan penyusunan daftar calon pelanggan. Semua aktivitas tersebut membutuhkan biaya. Mempertahankan agar pelanggan yang ada tetap senang juga memerlukan usaha.
Contoh informasi biaya untuk Barton, Inc.
Beban produksi :
Unit yang diproduksi dan dijual $500.000
Harga rata-rata per model $15
Bahan baku langsung per unit $5
Biaya tenaga kerja langsung $2
Overhead per unit $1
Beban pemasaran :
Komisi (per model yang terjual) $0.75
Pegemasan khusus per unit $0.20
Biaya EDI per tahun $100.000
Beban pameran $75.000
Pengiriman $157.500
Biaya tempat pemajangan $112.500
Perhitungan biaya variabel untuk perencanaan dan pengendalian
Perencanaan keuangan mengharuskan para menajer mengestimasi penjualan, tingkat produksi,biaya,dst pada masa depan karena hal tersebut menjadi dasar penyusunan anggaran rencana keuangan akhirnya terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan perkiraan biaya terkait. Rencana ini dapat digunakan untuk mematau kinerja aktual. Apabila kinerja aktual berbeda dari apa yang diharapkan, maka tindakan perbaikan diperlukan.
Melalui perbandingan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan pelaksaan tindakan korektif bila diperlukan, manejer melakukan pengendalian dengan memahami benar-benar perilaku biaya. Oleh sebab itu pentingnya kita mengetahui pembedaan antara biaya tetap dan variabel karena pembedaan ini merupakan dasar dari perhitungan biaya variabel. Kita dapat menyimpulkan bahwa perhitungan biaya variabel lebih unggul daripada perhitungan biaya absobsi untuk tujuan-tujuan internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar